Rabu, 24 April 2013

Memperkaya Koleksi "Ready to Wear" dengan Lurik


Koleksi busana ready-to-wear karya perancang lokal sudah waktunya merajai pasar. Meski kondisinya kini, tak banyak desainer Indonesia yang memasarkan rancangannya di berbagai departement store. Fokus pada rancangan ready-to-wear, berkualitas, dengan harga terjangkau, inilah yang dilakukan desainer ternama Musa Widyatmodjo.

Menurut Musa, rancangan busana ready-to-wear dari desainer Indonesia perlu semakin banyak diciptakan dan dipasarkan. Busana siap pakai lebih terjangkau. Perempuan masa kini juga lebih senang yang praktis, langsung pakai, tak sabar menunggu busana pesanan dengan harga yang mahal.

"Busana ready-to-wear dari desainer lokal rata-rata mulai Rp 400.000. Sedangkan busana pesanan bisa mencapai Rp 15-20 juta. Ready-to-wear M by Musa sendiri harganya antara Rp 700.000 - Rp 3 juta," jelas Musa di sela peragaan busana the luric(she)ll di Jakarta Fashion & Food Festival 2011, Kelapa Gading, beberapa waktu lalu.

Kebutuhan busana siap pakai juga tinggi di daerah, kata Musa. Jeli melihat kebutuhan ini, Musa fokus merancang busana dan memasarkan second line miliknya M by Musa.

Di JFFF 2011, Musa mengenalkan koleksi ready-to-wear M by Musa, the luric(she)ll. Bukan pertama kalinya Musa mencipta koleksi busana siap pakai. Selama 20 tahun berkarya di dunia fashion, Musa memimpin tiga divisi bisnis fashion di bawah bendera PT Musa Atelier. Divisi seragam dengan klien kebanyakan dari perbankan, divisi private order atau custom made, Musa Widyatmodjo, dan divisi ready-to-wear M by Musa, busana siap pakai untuk pasar perempuan.

"Merek Musa Widyatmodjo lebih menyasar pesanan khusus, dengan rancangan bernuansa etnik, dan harga di atas Rp 3 juta. Berbeda dengan koleksi siap pakai yang berharga di bawah Rp 3 juta, dan sudah dipasarkan di Sogo atau Seibu," jelasnya.

Busana lurik yang feminin
Pengalaman puluhan tahun di industri fashion, meyakinkan Musa untuk fokus mengembangkan koleksi busana siap. Rancangan terbarunya, the luric(she)ll menambah pilihan koleksinya. Koleksi busana lurik dihadirkan Musa sebagai bentuk kontribusinya mengangkat nilai tradisi sekaligus memberdayakan perajin daerah.

"Lurik itu unik. Fashionista bisa tampil modis dan modern dengan lurik," kata Musa yang menggunakan lurik di seluruh bagian busana dan sebagai aksen pada koleksi siap pakainya.

Sebanyak 80 set koleksi the luric(she)ll ditampilkan Musa di JFFF 2011. Karakter feminin menonjol dalam rancangan Musa yang kebanyakan modelnya berupa busana terusan. Desain kontemporer modern kental hadir dalam koleksi the luric(she)ll. Siluet terinspirasi dari era 20-70 an menjadi pilihan Musa dalam mendesain busana siap pakai ini. Kombinasi lurik dan lace menampilkan busana siap pakai yang feminin namun kental nilai tradisi.

"Koleksi ini ada yang sudah keluar di pasar. Namun nantinya akan diproduksi bertahap. Nanti juga akan keluar versi busana muslim jelang lebaran. Koleksi siap pakai ini memang dirancang bisa mix-match untuk baju lebaran," jelas Musa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar