Minggu, 16 Juni 2013

Pesona Etnik Modern

PESONA batik dan kain tenun khas Lampung tidak ada habisnya. Kekhasan dan kesan klasik yang dimiliki dua warisan budaya ini luar biasa. Mulai dari motif hingga makna yang terkandung di dalamnya patut dilestarikan. Memasuki 2012 ini, kedua jenis kain itu akan tetap menjadi idola. Banyak perancang busana yang gencar mempromosikan kedua jenis kain etnik ini ke dalam desain cantik dan modern. Perpaduan kain tenun dan batik ini tergolong cukup langka serta unik.


Pasalnya, kain tenun dibuat dengan teknik secara tradisional yang menghasilkan serat yang khas sehingga terasa kurang nyaman untuk dijadikan pakaian sehari-hari. Namun, dengan perpaduan batik, ini merupakan inovasi baru pada dunia fashion dengan hasil luar biasa.

’’Batik sekarang ini merupakan salah satu pilihan masyarakat untuk dapat dijadikan pakaian formal maupun semiformal,” kata perancang busana Lampung, Raswan.

Pemilik House of Kebaya & Raswan Tapis ini menjelaskan, dari tahun ke tahun, masyarakat Lampung memiliki ketertarikan tersendiri dengan gaya busana batik. Perkembangannya pun terus berevolusi dengan bentuk dan warna yang semakin modern.

Pada 2012 ini, perkembangan batik di Lampung pun mengalami peningkatan. ’’Sekarang ini masyarakat Lampung banyak memilih batik warna terang. Berbeda dengan 2011, dengan warna dop atau yang menyerap cahaya,” ujar Raswan.

Menurut dia, tren yang berkembang tahun ini adalah batik yang dikombinasikan dengan kain tenun. Kolaborasinya pun semakin unik. Yakni dengan menggunakan dua jenis kain ini untuk minidress dan bolero. Kebaya Kartini juga dimodifikasi apik menggunakan batik.

Tidak hanya pada acara formal untuk ke pesta. Gabungan dua kain ini akan banyak terlihat pada kegiatan tidak resmi. Sebagai padanan batik, tenun yang akan banyak dipakai adalah tenun ikat Bidak Galah Napuh dan tenun ikat Inuh.

’’Untuk model dan warna disesuaikan dengan usia. Anak-anak muda akan banyak menggunakan konsep mini dan seksi. Sedangkan perempuan dewasa lebih anggun dan simpel,” tuturnya.

Untuk acara tidak resmi, batik dapat dipadukan dengan bahan kain polos, span pendek, atau rok. (nur/c2/dna)

Merawat Kain Tenun

BAGI para kolektor, kain tenun seperti tapis dan songket merupakan benda investasi. Merawatnya tentu tidak mudah, namun tidak berarti sulit untuk dilakukan. Ada beberapa hal penting yang harus dilakukan agar koleksi tenun kita tetaplah awet, sehingga bisa kita wariskan untuk generasi mendatang.

Berikut ini adalah cara merawat kain tenun menurut Ketua Yayasan Tenun Peduli Tradisional Lampung Raswan.

1. Setelah dipakai, sebaiknya kain diangin-anginkan terlebih dahulu dengan cara digantung atau dibuka selebar-lebarnya. Ini karena ada keringat yang menempel di kain itu. Apabila kain lembab, akan muncul jamur yang dapat merusak benang emas pada kain.

2. Kain songket maupun tapis dapat dicuci dengan cara dicuci kering atau dry clean.

3. Simpanlah dengan cara digulung. Gunakanlah sebuah pipa paralon sebagai media dan lapisilah kain terlebih dahulu dengan kertas koran yang kering. Hal ini dilakukan dikarenakan songket banyak menggunakan benang emas yang apabila ditekuk akan mudah putus atau berserabut. Letakkan rempah-rempah di sisi kiri dan kanannya. Jangan menggunakan kapur barus karena dapat membuat kain berlubang.

4. Jangan dilipat. Sebab, cara ini dapat merusak benang emas seperti kusut dan patah. Apabila Anda tetap melipat kain tenun ikat, biasakan untuk secara rutin mengeluarkannya dari lemari. Minimal sebulan sekali agar mendapat udara segar dan terkena sedikit sinar matahari. Hal ini bertujuan agar bekas lipatan tidak akan membekas selamanya pada kain tenun itu.

5. Apabila mencuci kain batik, pisahkan dengan kain-kain yang lain agar noda tidak tercampur dan pembiasan warna. Ciri batik yang bagus, setelah dicuci warnanya akan terlihat terang dari sebelumnya.

Jika kain tenun terkena kotoran atau noda kecil, jangan langsung panik. Lakukan pembersihan sendiri dengan menggumpalkan kain kapas yang sedikit dibasahi.

Tekan-tekan sedikit di bagian yang masih bersih terlebih dahulu untuk mengetahui apakah tenun yang dimiliki mudah luntur pewarnanya. Jika ternyata warna banyak yang terangkat, kurangi intensitas air di kapas itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar