Indonesia jangan pernah minder dengan pesatnya perkembangan fesyen dari para desainer dunia. Sebab, saat ini, para desainer Tanah Air juga terus melakukan eksplorasi gaya busana modern dengan mengangkat tema-tema berkaitan kebudayaan tradional Indonesia.
Hal itu diungkapkan oleh Okke Hatta Rajasa, Ketua Cita Tenun Indonesia (CTI), di sela-sela acara fashion showbertajuk The Glorious Handwoven of Indonesia, di Hotel Haris, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (15/5/2013) malam.
"Kita jangan pernah takut dengan modernisasi busana. Justru sebaliknya, jadikan modernisasi ini sebagai momentum untuk menggali apa yang selama ini masih belum diekspose, tentang budaya lokal, untuk kemudian kita angkat dan kita tunjukkan kepada dunia bahwa desainer-desainer Indonesia juga tak kalah," ujarnya.
Okke mencontohkan, dengan diangkatnya tenun menjadi bahan busana modern, itu merupakan upaya luar biasa untuk mengangkat kearifan lokal serta menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kebudayaan yang sangat kaya.
"Kain menampilkan identitas dan karakter dari berbagai daerah yang berbeda. Dan semua itu ada ceritanya. Jika tenun diramu menjadi busana yang modern, kain tenun kesannya tidak kain yang berat atau hanya dipakai dalam acara adat, tapi bisa kegiatan sehari-hari," kata Okke.
Maka Okke terus mendorong ke berbagai pihak, khususnya para desainer fashion, agar bersedia untuk menggunakan bahan dan corak tradional yang memiliki makna budaya tinggi dan dipresentasikan secara apik dalam setiap rancangan busana mereka.
"Kami di CTI juga mempunyai program untuk memberikan pelatihan kepada para perajin tenun agar menghasilkan tenun yang berkualitas dalam kerapihan struktur tenun, modifikasi corak tanpa meninggalkan unsur budaya dan warna-warna trend terkini," ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar