Minggu, 19 Mei 2013

14 Desainer Olah Tenun Ikat Bali Jadi Lebih Casual di JFFF 2013

Perkembangan zaman membuat tenun ikat Bali atau endek semakin bervariasi. Kini tidak hanya bisa dipakai saat ke kantor atau acara resmi saja, tapi juga dapat dikenakan sebagai busana keseharian.

Kain endek dikenal sejak 1960-an. Namun awal tahun '90, endek mulai surut karena kalah saing dengan tenun ikat dari daerah lain. Untuk itu, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Denpasar ingin mengangkat kembali warisan budaya tersebut agar para desainer serta pengrajin Bali semakin kreatif dan terus berinovasi mengikuti perkembangan tren.

Dalam pagelaran busana di panggung Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF) 2013, 14 desainer asal Bali menyuguhkan endek yang menjadi busana casual. Kesan edgy dan stylish tampak pada keseluruhan rancangan yang ditampilkan.

"Kita di sini tidak membuat desain endek untuk busana kerja saja tapi juga casual yang bisa dipakai ke berbagai acara," ujar Desi Aryani, salah satu desainer asal Bali sesaat sebelum fashion show di Harris Hotel & Conventions Mal Kelapa Gading, Lantai 5, Jakarta, Sabtu (18/5/2013).

Dalam pagelaran tersebut, tampak atasan dari endek dipadukan dengan celana atau rok jeans. Adapun celana dari tenun ikat yang terkesan santai tapi stylish. Strapless dress dan model H-line juga menghiasi fashion show yang bertajuk 'Denpasar Endek, Bordir, and Songket, The Authentic Culture of Excellence' itu.

Warna-warna kuat seperti merah pekat, hitam, biru, hingga ungu tua mendominasi panggung JFFF. Outer dengan bordir serta bahan lace menyempurnakan rancangan keempat belas desainer yang berasal dari Asosiasi Bordir, Endek, dan Songket Kota Denpasar serta APPMI Bali. Setiap desainer membawakan 5 sampai 7 koleksi endek.

Tidak hanya pakaian saja yang dipamerkan, tapi juga aksesori seperti kalung, gelang, anting, tas, serta kipas Bali. Dua desainer aksesori dan kipas ikut memeriahkan acara fashion show tadi malam. Secara keseluruhan, terdapat 16 desainer asal Bali yang memamerkan karyanya di panggung JFFF 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar