Minggu, 23 September 2012

Tenun Ikat Sintang Lebih Dekoratif

Komisaris Group Femina, Pia Alisjahbana mengatakan, tenun ikat Sintang lebih dekoratif dan dalam bentuk aslinya dengan nilai budaya yang tinggi lebih cocok dipajang untuk hiasan dinding bernilai tinggi.”Saya lihat tenun ikat ini sudah cukup bagus, apalagi dibalik hasil tenunan ada cerita yag menyertainya,” katanya, kemarin.Ia menilai kulitas kain untuk tenun ikat Sintang sudah cukup baik, tinggal mengemas dan mempromosikan terus mennerus kerajinan ini agar bernilai tinggi. “Saya sebenarnya sudah sangat familiar dengan tenun ikat Sintang, sudah beberapa kali saya berkunjung ke Sintang dan melihat langsung kerajinan ini,” kata wanita sukses yang masih kerabat dekat sastrawan angkatan lama Sutan Takdir Aslisjahbana ini .

Ia menilai kemampuan untuk mempromosikan kerajinan khas Sintang ini tentunya akan memberikan nilai tambah lebih baik terhadap hasil kerajinan maupun peningkatan kesejahteraan perajin.“Kalau batik sudah oke. Artinya, secara nasional dan internasional sudah diakui, tinggal bagaimana kita memoles kerajinan tenun ikat ini agar lebih baik dan dikenal luas,” ucapnya.Direktur Yayasan Kobus, Pastor Jacques Maessen mengatakan, ada 1300 penenun yang sudah dibina melalui Koperasi Jasa Menenun Mandiri. “Begitu tahu tenun ikat, saya lihat saya kalau tidak diteruskan,” ucapnya.Ia mengatakan, dahulu, kerajinan tenun ikat ini seperti ditinggalkan padahal kerajinan ini adalah warisan dari nenek moyang yang tidak boleh hilang. “Dan sekarang tenun ikat Sintang ini sudah jadi salah satu kebanggan dunia karena sudah mulai dikenal luas,” ucapnya.

Pia meminta para penenun agar tetap menjaga dan meningkatkan kualitas tenunan dan melakukan proses regenerasi agar kerajinan tenun ikat Sintang tetap lestari.“Kalau bisa para penenun yang sudah tua tidak menjadikan kain hasil kreasinya hanya sebatas pusaka, selain disimpan, sampaikan juga ke anak cucu bahwa ada cerita dibalik kain tenun ini agar mereka nanti tetap ingat dan mengetahui nilai-nilai budaya yang dimiliki nenek moyangnya,” ujarnya.